Peran TNI-Polri dalam Era New Normal |
Peran TNI-Polri dalam Era New Normal
Mesikipun sedang dilanda wabah Covid-19, pemerintah ingin masyarakat tetap produktif dengan cara yang aman. Fase new normal pun tengah dipersiapkan oleh pemerintah untuk menghadapi pandemi ini.
Harapannya, kegiatan ekonomi dapat kembali berjalan setelah sempat terhenti selama pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Dalam persiapan menuju penerapan era new normal, Presiden Joko Widodo mengerahkan aparat TNI-Polri untuk membantu.
340 Ribu Personel Telah Disiapkan
TNI-Polri tersebut akan dikerahkan di empat provinsi dan 25 kabupaten/kota. Empat provinsi tersebut yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Sumatera Barat dan Gorontalo. Sementara, kabupaten/kota yang dimaksud antara lain, Kota Surabaya, Kota Malang, Kota Tangerang Selatan, Kota Palembang, Kabupaten Kampar, Kabupaten Tangerang, dan 19 daerah lainnya.
Kehadiran aparat tersebut diharapkan dapat mendisiplinkan masyarakat dalam melaksanakan protokol kesehatan demi mencegah penyebaran Covid-19. “Lebih mendisiplinkan masyarakat agar mengikuti protokol kesehatan sesuai PSBB," ujar Jokowi seusai meninjau kesiapan new normal di Stasiun MRT Bundaran HI, Jakarta Pusat, Selasa (26/5/2020) pagi.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, terdapat 340.000 personel TNI dan Polri yang dikerahkan. “Anggota (TNI) Polri yang akan dilibatkan 340.000," kata Hadi seusai mendampingi Presiden Joko Widodo. Personel TNI-Polri tersebut diturunkan di 1.800 obyek.
Penempatan di Tempat Ramai
TNI-Polri akan diturunkan pada obyek yang umumnya menjadi pusat keramaian. Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabag Penum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mencontohkan objek yang dimaksud, misalnya mall hingga tempat wisata.
“Mereka akan ditugaskan mengawasi dan mendorong masyarakat untuk disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan di 1.800 obyek, yang umumnya merupakan pusat keramaian seperti pasar, mal hingga tempat wisata,” kata Ramadhan melalui video telekonferensi, Rabu (27/5/2020).
Menurut Ramadhan, pengerahan aparat kepolisian berjaga di ruang publik tersebut bukan dalam rangka penegakan hukum. Melainkan, memberikan edukasi kepada masyarakat agar disiplin menerapkan protokol kesehatan. Polri berjanji akan mengedepankan upaya persuasif. Kendati demikian, masyarakat yang tetap “membandel” akan ditindak.
Membina Masyarakat
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menegaskan, keterlibatan aparat TNI-Polri bukan untuk menakut-nakuti masyarakat. “Kehadiran TNI dan Polri di tempat-tempat publik bukan untuk menimbulkan kekhawatiran, bukan untuk menimbulkan ketakutan," kata Doni usai rapat kabinet terbatas lewat konferensi video, Rabu. Menurutnya, pasukan TNI-Polri bertugas membina masyarakat dalam rangka memasuki era new normal.
Dalam pelaksanaannya, Doni pun menjamin personel TNI-Polri mengedepankan pendekatan persuasif. "Memang potensi ini (ketengangan antara aparat dengan masyarakat) kemungkinan besar akan timbul. Tetapi tadi Panglima TNI mengatakan lebih menekankan kepada pendekatan persuasif, pendekatan komunikatif. Termasuk juga aparat kepolisian," ujar Doni. "Kita mengharapkan masyarakat itu memiliki disliplin pribadi yang lebih tinggi," imbuhnya.
Semoga dengan adanya Peran TNI-Polri dalam Era New Normal ini, kita semua bisa melanjutkan kegiatan sehari-hari kita dengan aman, nyaman, dan tentram. Terima kasih sudah menyempatkan waktu Anda mengunjungi Abdi Negara Official. Sampai jumpa lain waktu!